Menanamkan Seni, Budaya, Sastra, dan Bahasa Bali Dari Usia Dini

I Komang Sudi Kariana 17 Juni 2019 08:15:48 WITA

Suasana di Balai Banjar Pule jumat, (14/06) sedikit berbeda. Biasanya di luar dari tanggal peparuman atau sangkep yang di sepakati memang jarang ada kegiatan di siang hari. Tetapi tepat pada pukul 14.00 ada sekelompok anak - anak yang duduk melingkar di balai banjar tersebut. Setelah di konfirmasi lebih lanjut, sekelompok anak – anak tersebut sedang melaksanakan kegiatan belajar menulis atau menyurat aksara bali. Kegiatan ini di bimbing langsung oleh I Wayan Mertayasa selaku pengawas Bahasa Bali dari Dinas Provinsi di Desa Pacung.

Selain Bapak Wayan Mertayasa, dalam kegiatan tersebut juga hadir ketua STT induk Dharma Putra Desa Adat Bangkah yaitu I Komang Kiwi Jaya. Di temui langsung di lokasi belajar mengajar jumat , (14/06) Ketua STT induk ini yang sering juga dipanggil dengan Komang Ciwik mengatakan, awal mulanya kegiatan ini terlaksana dari perbincangan kecil dengan Pak Wayan selaku penyuluh Bahasa Bali. Karena adanya minat dari anak – anak setempat untuk dapat belajar sastra Bali maka beliau mencoba mengutarakan hal itu kepada Pak Wayan serta menanyakan apakah mungkin bisa dilaksanakan kegiatan semacam Les Tambahan atau tidak. Ternyata Pak Wayan Mertayasa menanggapi dengan positif dan bersemangat sekali akan turut andil dalam proses belajar – mengajar tersebut.

Di konfirmasi langsung di Balai Banjar Pule mengenai kegiatan tersebut, (14/06) “Kegiatan Kelompok Belajar Bahasa Bali itu dilaksanakan dengan tujuan untuk menjaga eksistensi keberadaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Bali. Mengingat keberadaan Bahasa , Satra dan Aksara Bali saat ini semakin terpuruk, hal ini dapat dilihat dari kebiasaan anak – anak yang sedari kecil menggunakan Bahasa Indonesia. Sehingga penting diajarkan Bahasa Bali yang merupakan Bahasa ibu, Selain Bahasa  Bali sebagai Bahasa Ibu yang patut dilestarikan, Bahasa Bali juga sebagai ujung tombak pembentuk kebudayaan. Kegiatan kelompok belajar Bahasa Bali ini di awali dengan memperkenalkan Aksara Bali sebagai aksara warisan leluhur” tegas dari Penyuluh Muda Bahasa Bali tersebut yang bertempat tinggal di Desa Munti gunung, Karangasem.

Tentunya kegiatan ini di sambut positif oleh masyarakat sekitar. Hal ini di buktikan dengan banyaknya anak – anak yang mendapat ijin dari orang tuanya untuk mengikuti kegiatan kelompok belajar tersebut. Tentunya secara perlahan kegiatan ini dapat mempertahankan dan melestarikan eksistensi Bahasa, Sastra serta Budaya Bali khususnya di Desa Pacung.

Komentar atas Menanamkan Seni, Budaya, Sastra, dan Bahasa Bali Dari Usia Dini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Lokasi Pacung

tampilkan dalam peta lebih besar